Denda Telat Bayar Pajak Motor: Cara Menghitung & Hindari

denda telat bayar pajak motor

Denda Telat Bayar Pajak Motor: Cara Menghitung & Hindari

“Denda telat bayar pajak motor” merujuk pada biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh pemilik kendaraan bermotor jika mereka terlambat membayar pajak tahunan. Denda ini ditetapkan sebagai sanksi atas keterlambatan pembayaran dan bertujuan untuk mendorong pemilik kendaraan untuk membayar pajak tepat waktu. Misalnya, jika pajak motor Anda jatuh tempo pada bulan Januari dan Anda baru membayarnya pada bulan Maret, Anda akan dikenai denda yang besarnya dihitung berdasarkan berapa lama keterlambatan Anda.

Sistem denda ini penting karena menjamin pendapatan negara melalui pajak kendaraan bermotor, yang kemudian digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan layanan publik. Dengan memastikan pembayaran pajak tepat waktu, pemerintah dapat mengelola keuangan negara dengan lebih efektif dan menjamin keberlangsungan program-program pembangunan. Selain itu, sistem denda ini juga mendorong kesadaran akan kewajiban membayar pajak bagi seluruh pemilik kendaraan, sehingga menciptakan masyarakat yang bertanggung jawab dan patuh terhadap hukum.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai denda telat bayar pajak motor, termasuk bagaimana cara menghitung denda, berapa besaran denda yang berlaku, dan bagaimana cara menghindari denda tersebut.

Denda Telat Bayar Pajak Motor

Denda telat bayar pajak motor merupakan konsekuensi yang harus ditanggung pemilik kendaraan jika mereka gagal membayar pajak tepat waktu. Memahami aspek-aspek terkait denda ini penting untuk menghindari kerugian finansial dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan.

  • Besaran Denda
  • Masa Tenggang
  • Metode Perhitungan
  • Prosedur Pembayaran
  • Konsekuensi Lain
  • Pencegahan Denda

Besaran denda biasanya dihitung berdasarkan persentase dari nilai pajak pokok dan lama keterlambatan. Masa tenggang pembayaran pajak motor umumnya diberikan oleh pemerintah, namun setelah masa tenggang berakhir, denda akan dikenakan. Metode perhitungan denda dapat bervariasi dan perlu dipahami dengan jelas agar dapat menghitung besarnya denda yang harus dibayarkan. Prosedur pembayaran denda umumnya dilakukan di kantor Samsat atau melalui layanan online. Selain denda, telat membayar pajak motor dapat berakibat pada penilangan di jalan dan kesulitan dalam memperpanjang STNK. Pencegahan denda dapat dilakukan dengan memperhatikan tanggal jatuh tempo pajak dan melakukan pembayaran tepat waktu.

Besaran Denda

Besaran denda merupakan komponen penting dalam konteks “denda telat bayar pajak motor”. Besarnya denda secara langsung mempengaruhi beban finansial yang harus ditanggung oleh pemilik kendaraan yang terlambat membayar pajak. Denda ini berfungsi sebagai sanksi dan bertujuan untuk mendorong pemilik kendaraan untuk membayar pajak tepat waktu. Besaran denda biasanya dihitung berdasarkan persentase dari nilai pajak pokok dan lama keterlambatan. Semakin lama keterlambatan, semakin besar denda yang harus dibayarkan.

Misalnya, jika pajak motor sebesar Rp. 1.000.000,- jatuh tempo pada bulan Januari dan dibayarkan pada bulan April, maka pemilik kendaraan akan dikenakan denda sebesar 2% per bulan, sehingga total denda yang harus dibayarkan mencapai Rp. 60.000,-. Oleh karena itu, memahami besaran denda dan bagaimana cara menghitungnya penting bagi setiap pemilik kendaraan untuk menghindari beban finansial yang tidak perlu.

Dengan mengetahui besaran denda yang berlaku, pemilik kendaraan dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik dan memastikan pembayaran pajak tepat waktu. Kesadaran akan besaran denda dan konsekuensinya dapat membantu menciptakan budaya membayar pajak yang tertib dan meningkatkan pendapatan negara untuk pembangunan.

Masa Tenggang

“Masa tenggang” merupakan periode waktu yang diberikan oleh pemerintah kepada pemilik kendaraan bermotor untuk membayar pajak kendaraan setelah tanggal jatuh tempo. Masa tenggang ini memberikan kesempatan bagi pemilik kendaraan untuk melunasi kewajiban pajaknya tanpa dikenakan denda, sehingga mereka memiliki waktu luang untuk mengurus pembayaran pajak. Masa tenggang ini memiliki keterkaitan erat dengan “denda telat bayar pajak motor” karena menjadi penentu kapan denda mulai berlaku.

  • Durasi Masa Tenggang

    Durasi masa tenggang biasanya ditetapkan oleh pemerintah dan dapat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Umumnya, masa tenggang berkisar antara 1 hingga 3 bulan setelah tanggal jatuh tempo. Penting bagi pemilik kendaraan untuk mengetahui durasi masa tenggang yang berlaku di daerah mereka agar dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk membayar pajak tanpa dikenakan denda.

  • Pemberlakuan Denda

    Jika pembayaran pajak dilakukan setelah masa tenggang berakhir, maka pemilik kendaraan akan dikenakan denda telat bayar pajak motor. Denda ini dihitung berdasarkan persentase dari nilai pajak pokok dan lama keterlambatan. Semakin lama keterlambatan, semakin besar denda yang harus dibayarkan.

  • Tujuan Masa Tenggang

    Tujuan utama dari masa tenggang adalah untuk memberikan keleluasaan bagi pemilik kendaraan dalam melunasi kewajiban pajaknya. Masa tenggang ini diharapkan dapat membantu mengurangi beban finansial bagi pemilik kendaraan yang mungkin mengalami keterlambatan dalam membayar pajak. Selain itu, masa tenggang juga bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak dengan memberikan kesempatan untuk melakukan pembayaran tanpa dikenakan denda.

Dengan demikian, masa tenggang menjadi faktor penting dalam memahami konteks “denda telat bayar pajak motor”. Masa tenggang memberikan kesempatan bagi pemilik kendaraan untuk melunasi pajak tanpa dikenakan denda, namun setelah masa tenggang berakhir, denda akan berlaku. Memahami konsep masa tenggang dan durasi yang berlaku di setiap daerah penting untuk menghindari denda telat bayar pajak motor dan memastikan kepatuhan terhadap kewajiban pajak.

Metode Perhitungan

“Metode perhitungan” memainkan peran krusial dalam menentukan besaran “denda telat bayar pajak motor”. Metode ini menjadi dasar dalam menghitung jumlah denda yang harus dibayarkan oleh pemilik kendaraan yang terlambat membayar pajak. Pemahaman yang mendalam terhadap metode perhitungan ini memungkinkan pemilik kendaraan untuk memprediksi besaran denda dan merencanakan keuangan dengan lebih efektif, sehingga dapat meminimalkan potensi kerugian finansial akibat keterlambatan pembayaran pajak.

  • Persentase Pajak Pokok

    Salah satu metode perhitungan denda yang umum digunakan adalah dengan menghitung persentase dari nilai pajak pokok. Persentase ini biasanya ditetapkan oleh pemerintah dan dapat bervariasi antar daerah. Semakin tinggi persentase yang ditetapkan, semakin besar denda yang harus dibayarkan. Misalnya, jika persentase denda yang ditetapkan adalah 2% per bulan, dan nilai pajak pokok sebesar Rp. 1.000.000,-, maka denda yang harus dibayarkan untuk keterlambatan selama satu bulan adalah Rp. 20.000,-.

  • Lama Keterlambatan

    Faktor lain yang mempengaruhi besarnya denda adalah lama keterlambatan pembayaran pajak. Semakin lama keterlambatan, semakin besar denda yang harus dibayarkan. Biasanya, denda dihitung berdasarkan perhitungan harian atau bulanan. Setiap hari atau bulan keterlambatan akan dikenakan denda tambahan yang dihitung berdasarkan persentase dari nilai pajak pokok. Misalnya, jika denda dihitung per hari, dan denda per hari sebesar Rp. 1.000,-, maka keterlambatan selama 10 hari akan dikenakan denda sebesar Rp. 10.000,-.

  • Metode Kumulatif

    Beberapa daerah menerapkan metode perhitungan denda kumulatif. Metode ini menghitung denda berdasarkan total keterlambatan, bukan berdasarkan periode keterlambatan tunggal. Artinya, denda akan terus bertambah setiap hari atau bulan keterlambatan. Misalnya, jika denda dihitung secara kumulatif, dan denda per hari sebesar Rp. 1.000,-, maka keterlambatan selama 10 hari akan dikenakan denda sebesar Rp. 55.000,- (Rp. 1.000 + Rp. 2.000 + Rp. 3.000 + … + Rp. 10.000).

  • Sanksi Administratif

    Selain denda finansial, keterlambatan pembayaran pajak motor juga dapat berakibat pada sanksi administratif, seperti penilangan di jalan atau kesulitan dalam memperpanjang STNK. Sanksi ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak dan menjamin kelancaran administrasi kendaraan bermotor.

Pemahaman yang mendalam terhadap “Metode Perhitungan” denda telat bayar pajak motor sangat penting bagi pemilik kendaraan untuk menghindari beban finansial yang tidak perlu dan memastikan kepatuhan terhadap kewajiban pajak. Dengan mengetahui metode perhitungan yang berlaku di daerah mereka, pemilik kendaraan dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik dan menghindari potensi kerugian akibat keterlambatan pembayaran pajak.

Prosedur Pembayaran

Prosedur pembayaran pajak motor memiliki hubungan erat dengan “denda telat bayar pajak motor”. Prosedur pembayaran yang tepat dan efektif dapat meminimalkan risiko terkena denda. Keterlambatan pembayaran seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai prosedur pembayaran yang benar, kesulitan dalam mengakses layanan pembayaran, atau ketidaktepatan dalam mengelola waktu.

Sebagai contoh, jika pemilik kendaraan bermotor tidak mengetahui tempat pembayaran yang tepat, mereka mungkin akan mengalami kesulitan dalam mencari lokasi dan melakukan pembayaran tepat waktu. Begitu pula, jika prosedur pembayaran yang tersedia rumit dan tidak praktis, pemilik kendaraan mungkin merasa enggan untuk melakukan pembayaran tepat waktu. Hal ini dapat berujung pada keterlambatan pembayaran dan berpotensi dikenakan denda.

Dengan demikian, memahami prosedur pembayaran yang benar dan mudah diakses sangat penting untuk menghindari “denda telat bayar pajak motor”. Pemilik kendaraan perlu mempelajari tempat pembayaran yang tersedia, metode pembayaran yang dapat digunakan, dan dokumen yang diperlukan untuk melakukan pembayaran. Selain itu, mereka juga perlu memperhatikan tanggal jatuh tempo pajak dan memastikan bahwa mereka memiliki cukup waktu untuk melakukan pembayaran tepat waktu. Kesadaran akan prosedur pembayaran yang tepat dan upaya proaktif dalam mengelola waktu dapat membantu meminimalkan risiko terkena denda dan memastikan kepatuhan terhadap kewajiban pajak.

Konsekuensi Lain

“Denda telat bayar pajak motor” bukan hanya beban finansial semata, tetapi juga memicu sejumlah konsekuensi lain yang berdampak signifikan terhadap pemilik kendaraan. Keterlambatan dalam pembayaran pajak motor dapat memicu serangkaian efek domino yang merugikan, mulai dari kesulitan dalam mengurus administrasi kendaraan hingga potensi penilangan di jalan.

  • Kesulitan Memperpanjang STNK

    Salah satu konsekuensi paling langsung dari keterlambatan pembayaran pajak motor adalah kesulitan dalam memperpanjang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). STNK merupakan dokumen penting yang menunjukkan legalitas kendaraan bermotor di jalan. Jika pajak motor belum dibayarkan, maka STNK tidak dapat diperpanjang. Hal ini mengakibatkan kendaraan menjadi tidak sah untuk dikendarai di jalan raya dan dapat menyebabkan penilangan oleh petugas kepolisian.

  • Penilangan di Jalan

    Petugas kepolisian berwenang melakukan penilangan kepada pemilik kendaraan yang kedapatan mengendarai kendaraan dengan STNK yang telah mati atau belum diperpanjang. Penilangan ini dapat berupa teguran lisan, tilang manual, atau tilang elektronik. Tilang tersebut dapat mengakibatkan denda, penahanan kendaraan, atau bahkan pencabutan surat izin mengemudi.

  • Kendala Dalam Transaksi Jual Beli

    Pemilik kendaraan yang memiliki tunggakan pajak motor akan menghadapi kendala dalam melakukan transaksi jual beli. Calon pembeli biasanya enggan membeli kendaraan yang memiliki tunggakan pajak karena khawatir akan terkena denda atau kesulitan dalam mengurus administrasi kendaraan. Hal ini dapat mengakibatkan pemilik kendaraan sulit menjual kendaraannya dan mengalami kerugian finansial.

  • Kehilangan Hak Atas Kendaraan

    Pada kasus yang ekstrem, pemilik kendaraan yang terus-menerus menunggak pajak motor dapat kehilangan hak atas kendaraannya. Pemerintah dapat melakukan penyitaan terhadap kendaraan yang tidak memiliki bukti pembayaran pajak. Hal ini merupakan konsekuensi serius yang harus dihindari oleh pemilik kendaraan.

Dengan demikian, “denda telat bayar pajak motor” bukanlah satu-satunya konsekuensi yang harus dihadapi oleh pemilik kendaraan yang terlambat membayar pajak. Keterlambatan tersebut dapat memicu serangkaian efek domino yang merugikan, mulai dari kesulitan dalam mengurus administrasi kendaraan, penilangan di jalan, hingga kehilangan hak atas kendaraan. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk memahami konsekuensi ini dan melakukan pembayaran pajak tepat waktu untuk menghindari berbagai kerugian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Pencegahan Denda

“Pencegahan Denda” merupakan langkah strategis yang penting dalam konteks “denda telat bayar pajak motor”. Pencegahan ini merupakan upaya proaktif untuk menghindari konsekuensi finansial dan administratif yang ditimbulkan oleh keterlambatan pembayaran pajak. Dengan memahami dan menerapkan strategi pencegahan yang tepat, pemilik kendaraan dapat meminimalkan risiko terkena denda dan memastikan kepatuhan terhadap kewajiban pajak.

  • Mencatat Tanggal Jatuh Tempo

    Mencatat tanggal jatuh tempo pembayaran pajak motor adalah langkah awal yang krusial dalam pencegahan denda. Tanggal jatuh tempo biasanya tertera pada Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atau dapat diakses melalui situs web Direktorat Jenderal Pajak. Dengan mencatat tanggal jatuh tempo, pemilik kendaraan dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik dan memastikan bahwa mereka memiliki cukup waktu untuk melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo.

  • Pembayaran Tepat Waktu

    Pembayaran pajak motor tepat waktu adalah kunci utama dalam pencegahan denda. Sebaiknya pemilik kendaraan melakukan pembayaran pajak sebelum tanggal jatuh tempo untuk menghindari risiko terkena denda. Pembayaran dapat dilakukan di kantor Samsat, melalui bank yang ditunjuk, atau melalui layanan online.

  • Menggunakan Layanan Pengingat

    Untuk menghindari lupa tanggal jatuh tempo, pemilik kendaraan dapat memanfaatkan layanan pengingat yang tersedia di berbagai platform, seperti aplikasi mobile, email, atau SMS. Layanan pengingat ini akan memberikan notifikasi kepada pemilik kendaraan beberapa hari sebelum tanggal jatuh tempo, sehingga mereka dapat mempersiapkan pembayaran dengan lebih matang.

  • Memperhatikan Masa Tenggang

    Masa tenggang merupakan periode waktu yang diberikan oleh pemerintah untuk melunasi kewajiban pajak tanpa dikenakan denda. Pemilik kendaraan harus memahami durasi masa tenggang yang berlaku di daerah mereka dan memanfaatkannya dengan bijak. Sebaiknya, pembayaran pajak dilakukan sebelum masa tenggang berakhir untuk menghindari risiko terkena denda.

Dengan menerapkan strategi pencegahan yang tepat, seperti mencatat tanggal jatuh tempo, melakukan pembayaran tepat waktu, menggunakan layanan pengingat, dan memperhatikan masa tenggang, pemilik kendaraan dapat meminimalkan risiko terkena “denda telat bayar pajak motor” dan memastikan kepatuhan terhadap kewajiban pajak. Upaya proaktif ini akan mencegah kerugian finansial dan menjamin kelancaran administrasi kendaraan bermotor.

Pertanyaan Umum tentang Denda Telat Bayar Pajak Motor

Seksi ini memberikan jawaban atas pertanyaan umum yang sering muncul terkait denda telat bayar pajak motor. Informasi ini diharapkan dapat membantu pemilik kendaraan memahami aspek penting dari kewajiban pajak dan menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.

Pertanyaan 1: Berapa besar denda yang dikenakan jika telat bayar pajak motor?

Besaran denda bervariasi tergantung pada wilayah dan lama keterlambatan. Umumnya, denda dihitung berdasarkan persentase dari nilai pajak pokok, mulai dari 2% per bulan hingga 5% per bulan. Denda dapat bertambah secara kumulatif, artinya semakin lama keterlambatan, semakin besar denda yang harus dibayarkan.

Pertanyaan 2: Apakah ada masa tenggang untuk pembayaran pajak motor?

Ya, pemerintah memberikan masa tenggang untuk pembayaran pajak motor. Masa tenggang ini umumnya berkisar antara 1 hingga 3 bulan setelah tanggal jatuh tempo. Selama masa tenggang, pemilik kendaraan dapat melunasi kewajiban pajaknya tanpa dikenakan denda.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara menghitung besarnya denda telat bayar pajak motor?

Perhitungan denda biasanya dilakukan dengan mengalikan persentase denda dengan nilai pajak pokok dan jumlah bulan keterlambatan. Misalnya, jika denda 2% per bulan, nilai pajak pokok Rp. 1.000.000,- dan keterlambatan selama 2 bulan, maka denda yang harus dibayarkan adalah Rp. 40.000,-.

Pertanyaan 4: Di mana saya dapat membayar denda telat bayar pajak motor?

Pembayaran denda dapat dilakukan di kantor Samsat atau melalui layanan online. Pemilik kendaraan dapat memilih metode pembayaran yang paling mudah dan praktis bagi mereka.

Pertanyaan 5: Apakah ada konsekuensi lain selain denda finansial jika telat bayar pajak motor?

Ya, keterlambatan pembayaran pajak motor dapat berakibat pada kesulitan dalam memperpanjang STNK, penilangan di jalan, dan bahkan pencabutan hak atas kendaraan.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara mencegah denda telat bayar pajak motor?

Pencegahan terbaik adalah dengan mencatat tanggal jatuh tempo, melakukan pembayaran tepat waktu, dan memanfaatkan masa tenggang yang diberikan. Pemilik kendaraan juga dapat menggunakan layanan pengingat untuk mengingatkan tanggal jatuh tempo.

Melalui pemahaman yang baik tentang denda telat bayar pajak motor, pemilik kendaraan dapat menghindari berbagai konsekuensi yang tidak diinginkan. Kepatuhan terhadap kewajiban pajak merupakan tanggung jawab setiap pemilik kendaraan untuk menjaga kelancaran administrasi dan keamanan berkendara.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai aspek-aspek lain terkait pajak motor, termasuk peraturan terbaru, prosedur pembayaran, dan informasi penting lainnya.

Tips Menghindari Denda Telat Bayar Pajak Motor

Membayar pajak motor tepat waktu merupakan kewajiban setiap pemilik kendaraan untuk menjaga kelancaran administrasi dan keamanan berkendara. Keterlambatan pembayaran dapat mengakibatkan denda finansial, kesulitan memperpanjang STNK, dan bahkan penilangan. Berikut beberapa tips praktis untuk menghindari denda telat bayar pajak motor:

Tip 1: Catat Tanggal Jatuh Tempo

Tanggal jatuh tempo pembayaran pajak motor biasanya tertera pada Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Catat tanggal tersebut di kalender atau gunakan pengingat di perangkat elektronik Anda. Dengan mencatat tanggal jatuh tempo, Anda dapat merencanakan pembayaran dengan lebih baik dan menghindari keterlambatan.

Tip 2: Bayar Sebelum Tanggal Jatuh Tempo

Hindari menunggu hingga tanggal jatuh tempo untuk membayar pajak motor. Segera lakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo agar Anda terhindar dari denda. Pembayaran dapat dilakukan di kantor Samsat, bank yang ditunjuk, atau melalui layanan online.

Tip 3: Manfaatkan Masa Tenggang

Pemerintah memberikan masa tenggang untuk pembayaran pajak motor. Masa tenggang ini umumnya berkisar antara 1 hingga 3 bulan setelah tanggal jatuh tempo. Manfaatkan masa tenggang ini dengan bijak untuk melunasi kewajiban pajak tanpa dikenakan denda. Namun, tetaplah melakukan pembayaran sebelum masa tenggang berakhir.

Tip 4: Gunakan Layanan Pengingat

Banyak aplikasi mobile, platform online, dan layanan SMS yang menyediakan fitur pengingat untuk mengingatkan tanggal jatuh tempo pembayaran pajak. Manfaatkan layanan ini untuk menghindari lupa tanggal jatuh tempo dan memastikan pembayaran tepat waktu.

Tip 5: Periksa Rekening Pajak

Sebelum melakukan pembayaran, periksa kembali rekening pajak Anda. Pastikan bahwa data yang tertera pada rekening pajak sudah benar, seperti nama pemilik, nomor kendaraan, dan jenis pajak yang akan dibayarkan. Hal ini akan menghindari kesalahan pembayaran dan memudahkan proses pembayaran.

Tip 6: Simpan Bukti Pembayaran

Setelah melakukan pembayaran pajak motor, simpanlah bukti pembayaran dengan baik. Bukti pembayaran ini akan diperlukan untuk memperpanjang STNK dan sebagai bukti pembayaran jika diperlukan di kemudian hari. Simpan bukti pembayaran dalam tempat yang aman dan mudah diakses.

Membayar pajak motor tepat waktu merupakan tanggung jawab setiap pemilik kendaraan untuk mendukung pembangunan dan menjaga kelancaran administrasi. Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat menghindari denda telat bayar pajak motor dan memastikan kendaraan Anda tetap legal untuk dikendarai di jalan raya.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang prosedur pembayaran pajak motor, konsekuensi dari keterlambatan, dan aspek-aspek penting lain yang perlu diketahui oleh pemilik kendaraan.

Kesimpulan

“Denda telat bayar pajak motor” merupakan konsekuensi yang harus ditanggung oleh pemilik kendaraan bermotor yang tidak memenuhi kewajiban pajaknya tepat waktu. Artikel ini telah membahas berbagai aspek terkait denda ini, termasuk besaran denda, masa tenggang, metode perhitungan, prosedur pembayaran, konsekuensi lain, dan strategi pencegahan. Denda ini berfungsi sebagai sanksi untuk mendorong kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak dan menjamin kelancaran administrasi kendaraan bermotor.

Memahami dan menerapkan strategi pencegahan yang tepat, seperti mencatat tanggal jatuh tempo, melakukan pembayaran tepat waktu, memanfaatkan masa tenggang, dan menggunakan layanan pengingat, memiliki peran penting dalam menghindari “denda telat bayar pajak motor”. Kesadaran akan konsekuensi dari keterlambatan pembayaran dan kepatuhan terhadap kewajiban pajak merupakan langkah penting dalam mewujudkan masyarakat yang tertib dan bertanggung jawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.